Kisah Pengalamanku Terkena Kista Ovarium

Kista Coklat, kista endometriosis, kista ovarium

Sudah lama ya teman- teman aku gak nulis di blog ini. Malam ini aku ingin menyapa kalian kembali dengan tulisan ini untuk berbagi sedikit pengalaman aku tentang penyakit yang sekarang aku alami, dibilang penyakit tapi akunya baik-baik aja hanya saja ada sedikit benjolan yang tumbuh di sekitar perut aku lebih tepatnya di sekitar ovarium begitu sih.

Kalau kalian tanya kita mau bahas tentang apa malam ini, sesuai judulnya aku mau bahas tentang kista, kista ovarium.

Ini rill pengalaman aku ya teman- teman, jadi bagaimana aku bisa mengetahui bahwa aku terkena kista coklat atau kista ovarium, bisa juga di sebut kista endometriosis. Baca terus ya tulisan ini sampai habis..

Sebelumnya apa sih kista dan kista ovarium itu?

Jadi kista merupakan benjolan yang berisi cairan, udara, nanah atau zat padat seperti rambut. Kista terbagi dalam berbagai macam dan salah satunya adalah kista ovarium.

Kista overium/kista coklat/kista endometriosis adalah penyakit organ reproduksi wanita lebih tepatnya adanya jaringan mirip dinding rahim yang tumbuh di luar rahim seperti pada ovarium, tuba, leher rahim dan berbagai organ lainnya. atau

Kista ovarium bisa berbentuk kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur atau ovarium. Kista ini umumnya muncul selama wanita dalam masa subur atau menstruasi. 

Nah dari penjelasan di atas sangat jelas bukan bahwa kebanyakan kista ovarium muncul selama wanita itu masih dalam masa subur atau masih mengalami menstruasi karena pertumbuhan dan perkembangan jaringan tersebut bergantung pada hormon estrogen (hormon utama perempuan yang mengatur fungsi organ reproduksi), walaupun ada beberapa orang yang mengalaminya setelah berhenti haid (manopause). 

Gelajanya sendiri yang paling sering mendasari penyakit ini menurut banyak sumber yang aku baca adalah nyeri pada saat haid, nyeri pinggang, nyeri pada saat berhubungan badan, nyeri saat buang air besar, nyeri saat buang air kecil.

Langsung saja yuk masuk ke ceritaku.

Begini ya teman-teman aku itu dari,, mm entah dari kapan ya tapi yang pasti aku ingat dari awal memasuki dunia perkuliahan aku itu kalau haid selalu saja merasakan sakit perut. Awalnya aku kira itu hal biasa karna semua wanita yang lagi haid pasti juga mengalaminya, bahkan saat aku bertanya kepada teman-temanku mereka menjawab hal yang sama dan sebagian temanku tersebut mengatakan mereka mengkonsumsi obat pereda nyeri saat haid. Selain itu, aku juga melihat dengan mata kepalaku sendiri ada teman aku yang bahkan sampai muntah dan pingsan saat haid. Jadi saat itu aku merasa sakit perut yang aku rasakan merupakan hal yang sangat wajar dan normal karna sakit yang aku rasakan tidak separah itu bahkan aku masih mampu untuk tidak mengkonsumsi obat pereda nyeri saat itu.

Seiring berjalannya waktu, aku masih ingat waktu itu aku memasuki semester V perkuliahan. Saat memasuki masa haid badanku selalu saja terasa panas dingin dan pastinya perutku sakit, bahkan ada satu waktu di saat haid aku harus izin dari perkuliahan. Tapi karna sakit haid ini menurutku adalah hal lumrah yang sudah tertanam di kepalaku, akhirnya ku abaikan saja walaupun setiap bulannya aku terus menahan sakit tersebut.

Nah tiba di tanduknya, saat aku memasuki semester VII perkuliahan, ini yang sangat berkesan. Setiap menjelang masa akan haid badanku tiga hari lebih awal sudah merasakan sakit pinggang yang kemudian disusul dengan badan yang panas dingin atau jika diawal masa haid tidak merasakan sakit pinggang maka sakit pinggang tersebut akan muncul setelah haid dan berlangsung selama satu minggu. Ini sungguh mengganggu dalam beraktivitas. Tapi tetap saja aku menganggap hal tersebut adalah hal lumrah.

Suatu ketika saat itu aku sedang sakit dan juga sedang haid dan tidak bisa mengikuti perkuliahan, dalam kondisi lemas berbaring  tiba- tiba perutku terasa sangat sakit, panas dingin yang semakin membuat gelisah tak karuan, juga seperti ingin BAB dan ingin muntah selain itu, ahhh aku tidak bisa menjelaskann bagaimana rasanya sakit di perutku tersebut. Langsung saja aku berdiri dan berlari perlahan ke kamar mandi karna perut sakit dan ingin BAB serta ingin muntah tapi tiba-tiba saat itu juga aku merasa ada benda yang cukup terasa besar keluar. Sesampainya di kamar mandi aku langsung memuntahkan isi perut dan juga ingin menuntaskan hajatku ingin BAB tapi ternyata ada gumpalan sebesar genggaman tanganku yang keluar bukan hanya sekali tapi dua kali setelah keluar sakit perutku pun berhenti seketika dan keinginan BAB menghilang walaupun aku juga muntah beberapa kali.

Gumpalan itu bening coklat transparan seperti jelly. Apakah itu yang sering di bilang orang singgugut. Entahlah.

Setelah kejadian itu kondisi haidku malah membaik dan sakit perutku pun saat haid mulai berkurang bahkan ada sesekali tidak terasa sakit sama sekali.

Tapi ternyata tidak berlangsung lama, semester VIII. Kondisi sakit perut saat haidku kembali bahkan lebih parah rasa sakitnya, setelah ku cek lagi kenapa bisa terjadi, apa yang membuatnya kembali.

Ternyata saat itu aku mulai menyukai minum dengan menggunakan es batu dan tidak peduli cuaca dingin, cuaca panas, mau haid ataupun tidak haid, aku tetap minum dengan menggunakan es batu, seperti sangat menyukai es batu. Namun setelah aku cek kembali pada saat aku haid dan meminum air es terus menerus, haidku berhenti seakan apa yang ada di dalam perutku ikut membeku. Kemudian aku berhenti mengkonsumsi es batu selama satu bulan ternyata kondisi haidku saat itu begitu lancar dan deras melebihi haid biasanya.

Sejak saat itu aku mengurangi konsumsi es batu dan tidak meminumnya di saat menjelang haid dan di saat haid berlangsung. Namun saat itu aku juga mencoba mencari di internet apakah ada obat yang di rekomendasikan dokter untuk mengurangi rasa sakitnya saat haid karna bagiku ini sudah sangat mengganggu aktivitasku setiap bulannya dan ketemulah satu resep obat yang disarankan oleh seorang dokter, dosisnya juga rendah dan tidak menyebabkan haid tersebut berhenti saat mengkonsumsi obat tersebut. Sejak saat itu aku kemudian mengkonsumsi obat tersebut dan benar saja haidku terasa lebih nyaman walaupun masih ada sedikit rasa sakit yang terasa tapi setidaknya panas dingin yang ku rasakan saat haid sudah menghilang dan ini membuatku lebih nyaman dalam beraktivitas. 

Tapi itu semua membuatku menjadi ketergantungan akan obat tersebut, aku pernah satu kali mencoba untuk tidak meminum obat tersebut saat haid, keadaan haidku tetap sama sakit yang tidak terelakkan hanya bisa berbaring dan badan penuh bau minyak urut. 

Singkat cerita aku terus mengkonsumsi obat haid tersebut, namun semakin lama rasanya obat tersebut tidak memberikan efek serupa lagi. Masa haidku kembali sakit dan aku akhirnya lepas dari obat tersebut.

Karena ini sudah semester VIII, jelas perkuliahan semakin sibuk apalagi saat itu aku memiliki dosen yang super doper sulit, stress, makan yang tidak teratur, jarang olahraga. Akhirnya urusan haidku tak terurus lagi aku biarkan dan tahan begitu saja rasa sakitnya saat haid. Ku harap seiring berjalannya waktu akan membaik dengan sendirinya.

Sedikit tambahan cerita, saat semester VIII, aku juga mengkonsumsi obat penggemuk badan disaat aku sudah lepas dari minum obat pereda nyeri haid, dikarenakan badanku yang semakin kurus efek pikiran dan makan yang tidak terjaga. Sedikit berhasil memang menambah berat badanku agar tidak terlihat sangat ramping tapi aku rasa ini satu kesalahan walaupun memang tidak teruji pasti bahwa obat penggemuk tersebut mempengatuhi kerja hormon termasuk hormon estrogen dan jelas jika hormon estrogen terpengaruh, siklus haid juga terpengaruh.

Singkat cerita, tibalah aku di saat melakukan sebuah aktivitas dan aku merasa badanku tidak nyaman terutama di bagian pinggang dan ingin sekali rasanya pinggangku diurut, karna saat itu kesibukan yang tidak bisa di tunda akhirnya setelah menunggu selama satu minggu barulah aku pergi ke tukang urut dengan keluhan badanku terasa sakit semua dan pinggang yang sakit. Awalnya tukang urut itu biasa saja, dan saat bagian terakhir tukang urut itu mulai mengurut bagian perutku barulah di sana beliau terkejut dan mengatakan sesuatu yang membuatku jantungan karna tidak menyangkanya.

Beliau mengatakan "Kenapa baru dibawa sekarang, ini sudah besar mba". Kata tukang urut tersebut.

"Apanya yang sudah besar mba" tanyaku heran.

"Ini loh mba, ini di perut, kanker" ucapnya.

"Yang bener mba," tanyaku sangat terkejut tidak percaya. 

"Iya ini sudah besar, coba ini pegang" Jawabnya lagi.

Ingin sekali rasanya aku menangis saat itu tapi ku tahan dan coba menjalin komunikasi yang baik dengan tukang urut tersebut sambil menanyakan apa yang harus ku lakukan dan beliau menyarankan untuk mengkonsumsi rendaman jahe yang aku bikin sendiri dirumah.

Saking aku tidak percaya akan hal tersebut, besok harinya pun aku langsung ke puskesmas untuk meminta rujukan tapi sungguh disayangkan poskesmas di tempatku tinggal sangat sulit sekali memberi rujukan bahkan kalau tidak kita sendiri yang mengatakan bahwa ada benjolan di perut dan meminta dokter tersebut untuk memegangnya barulah mereka percaya. Seandainya kita diam saja sepertinya mereka tidak akan mengetahui penyakit yang kita alami dengan benar. 

Saat dokter puskesmas memeriksanya, sama seperti tukang urut dokternya pun terkejut dan mengatakan ini kista, akhirnya aku di beri rujukan untuk USG kerumah sakit dan benar saja setelah besok harinya USG dan Rontgen aku dikatakan terkena kista ovarium sebesar 10 cm, bisa di katakan sudah besar dan harus di operasi.

Untuk sekarang aku tidak menunjukkan bukti USGnya dulu ya teman- teman karna aku masih proses penyembuhan, nanti kalau ada perkembangan baik akan aku tunjukkan bukti USG dan rontgennya mulai awal pemeriksaan sampai akhir pemeriksaan.

Yang jelas dari hasil rontgen menunjukkan besaran ukuran kista dan juga keadaan perut aku yang terlalu asam.

Semenjak saat itu aku mulai mencari-cari lagi di internet seputar kista ovarium baik informasi dari dalam negeri maupun informasi dari situs luar negeri. Sedikit kesimpulan yang aku dapatkan dari kumpulan situs yang sudah aku cek dan croscek yang sesuai dengan diri aku.

Deteksi terhadap diri sendiri:

1. Terlalu banyak makan mie instan, karena mie instan memiliki kandungan Etilen Oksida yang merupakan zat pemicu kanker, membuat aktivitas usus menjadi lambat dan menyebabkan gumpalan dalam usus sehingga bisa membuat usus bocor dan bisa menyebabkan PCOS, Edometriosis, dll.

Selain mie instan, gorengan dan juga makanan siap saji serta minuman instan dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh dan tentunya bersipat asam.

2. Minum obat gemuk yang dapat menyebabkan meningkatnya hormon estrogen dalam tubuh.

3. Depresi / Stress

4. Dosa secara tidak sadar (luka batin masa lalu)

Selain ke empat hal diatas memang ada banyak lagi hal yang menjadi perbedaan pendapat di kalangan dokter tergantung dokter tersebut menguasai ilmu apa saja dan sampai dimana saja pengetahuannya. karna pada saat aku cek kerumah sakitpun sebelum USG dilakukan, pasti akan di tanya dulu kan apa saja keluhan yang di rasakan. Saat itu aku bilang aku sakit pinggang tapi kata dokternya tolong sebutkan hal yang berkaitan saja. Sementara aku melihat dari banyak sumber hal tersebut juga berkaitan akan kista tersebut.

Nah jadi itulah tadi perjalanan aku untuk mengetahui aku terkena kista ovarium.

Jika teman-teman suka dengan tulisan seperti ini, dimana aku berbagi pengalaman aku tentang kista ovariumku bisa komen ya, nanti aku akan lanjutkan bagaimana perjalananku setelah mengetahui aku terkena kisa ovarium ini, apa saja yang aku lakukan, apakah aku operasi atau yang lainnya.

See you temen- temen..

Semoga selalu dalam keadaan sehat.

Belum ada Komentar untuk "Kisah Pengalamanku Terkena Kista Ovarium"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel