Benarkah Cinta itu Buta, Simak Penjelasannya...

Benarkah Cinta itu Buta, Simak Penjelasannya...

Pembahasan kali ini gak jauh-jauh tentang percintaan lagi ya? ... hehe.

Tidak dapat dipungkiri bahwa hidup memang penuh dengan cinta, cinta seorang ibu kepada anaknya, cinta seorang kakak kepada adiknya, cinta sahabat kepada sahabatnya dan lain-lainnya baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan pokoknya berlaku untuk semuanya.

Tapi ngemeng-ngemeng CINTA itu apa sih ? ...

Dari kemaren bahas cinta mulu, tapi udah tau belum cinta itu apa. Yuks kita samakan persepsi dulu tentang apa sih cinta itu biar lebih enak bahasnya nanti tidak ada yang akan gagal paham. Oke!

Jadi...

Cinta itu dilansir dari Wikipedia nih ya bahwa adalah suatu emosi yang muncul akibat dari afeksi yang kuat dan akibat dari adanya ketertarikan pribadi terhadap sesuatu atau seseorang atau bisa juga diartikan sebagai suatu perasaan yang muncul dalam diri seseorang akibat adanya faktor yang membentuknya.

Secara luasnya cinta itu adalah sesuatu yang murni dan bersih dimiliki oleh semua makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya dan untuk menebarkan kebaikan kepada sesama atau makhluk hidup lainnya. Agama tanpa cintapun akan hampa tanpa rasa.

Masuk pada inti pembahasan yaitu cinta, benarkah membuat buta pada dua sejoli (laki-laki dan perempuan)? ...

Ada pertanyaan begini, jika cinta itu buta lantas mengapa banyak perempuan atau bahkan laki-laki juga melihat dari segi materialistik (rumah, mobil, mapan, tampan dan sejenisnya)?..

Namun jika cinta itu tidak buta mengapa orang ada saja yang rela hamil diluar nikah demi bersama pasangannya, kawin lari, memberikan hartanya dan lain-lainnya.

Hayoo, jadi gimana dong mana nih yang bener cinta itu sebenernya buta atau tidak ?...

Seorang Ilmuan dari Universitas College London dalam Jurn4l Neurolmage mengungkapkan ada alasan ilmiah yang membuktikan bahw4 seseorang yang jatuh cinta memang ben4r-benar dalam keadaan buta, peneliti4n ini mengungkapkan bahwa saat seseorang terlibat hubungan cinta maka aktivitas saraf yang berhubungan dengan cara memberikan penilaian sosial terhadap orang lain serta emosi negatif dalam dirinya akan tertekan. 

Ketika jatuh cinta itulah sar4f ini akan bekerja dengan baik dan kemampuan otak untuk menilai karakter seseorang serta hal n3gatif mengenai pasangan akan menurun, yang ada hanya hal-hal positif dan manis- m4nis saja tentang pasangannya atau orang lain.

Ini adalah cinta dalam rasa bukan tentang apa yang kita lihat.

Kondisi ini sangat mungkin membuat seseorang rela melakukan apapun demi orang yang dicintainya tanpa berpikir panjang. Namun cinta buta bukan hanya melulu tentang hal negatif, secara alamiyah sebenernya pengertian cinta buta itu adalah menggambarkan tentang sebuah proses alami dalam diri seseorang yang membuat kita mampu mengungkapkan rasa cinta atau kasih sayang kepada orang lain atau pasangan dengan perasaan yang tulus tanpa embel-embel ada apa apanya yang dilihat dari diri orang lain atau pasangan. Sebuah perasaan cinta tulus tanpa syarat.

Sampai disini apakah cinta itu buta? ...

Simak penjelasan selanjutnya.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa cinta itu bisa banget bikin seseorang yang sedang jatuh cinta buta (rela melakukan apapun), tapi ingat konsepnya bahwa cinta itu adalah sebuah aktivitas saraf yang menekan kemampuan dalam menilai karakter pasangan atau orang lain secara jelas sehingga adanya pengaruh emosi atau rasa juga dalam diri yang tidak bisa dikontrol sehingga menimbulkan seseorang buta akan perlakuannya kepada pasangan atau orang lain.

Jadi kalau dipikir ulang cinta itu buta atau tidak ? ...

Selain itu seperti yang sudah dibahas sebelumnya cinta itu adalah sesuatu yang murni dan dimiliki oleh semua makhluk hidup untuk menebarkan kebaikan didunia ini, tanpa cinta dunia juga hampa.

Coba kita tarik garis besarnya, jika cinta itu buta berarti kita dipermainkan oleh perasaan kita sendiri karena tidak mampu mengontrol diri untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri kita sendiri. Namun jika cinta itu buta secara pengertian alamiahnya yang menggambarkan proses alami diri dalam mengungkapkan perasaan secara tulus(buta) itu saya sendiripun sangat setuju.

Adapun dalam hasil penelitian terbaru Nadav Klein dari University Of Chicago dan r3kan penulis studinya mengatakan bahwa rata- rata pasangan merasa dirinya siap menikah adalah setelah menjalani tahap perk3nalan selama 172 hari atau kurang lebih selama enam bulan.

Joe Taravella yang merupakan seorang psikolog dan terapis juga menyampaikan bahwa "Setelah tiga bulan pasangan menjalani sebuah hubungan maka banyak orang sudah mulai merasa ny4man dan mulai memperlihatkan s1fat dan karakter aslinya." Sehingga mereka pasangan mulai dapat melihat bagaimana pasangan mereka menyikapi m4salah dan kebah4giaan serta hal lainnya yang terjadi. Orang- orang mulai memperlihatkan k3pribadian mereka yang sesungguhnya, maka bukalah mata selebar-lebarnya, lihat dan perhatikan bagaimana pasangan memperlakukan kamu dan orang lain disekitarnya, kemudian gunakanlah k4ta hatimu dalam memutuskan apakah hubungan yang dij4lani layak dipertahankan atau tidak.

Sampai disini apakah kamu masih beranggapan cinta itu buta ? ...

Ingat, yang buta itu ketulusan cinta yang diungkapkan bukan mata dan otak sehingga kebodohan yang terjadi. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Benarkah Cinta itu Buta, Simak Penjelasannya..."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel