Salah Pilih Pasangan, Mengapa dan Apa Penyebabnya? Yuk Cari Tahu Disini...

Salah Pilih Pasangan, Mengapa dan Apa Penyebabnya? Yuk Cari Tahu Disini...

Dunia seputar percintaan memang selalu menjadi bahasan yang tiada habisnya, bagaimana tidak karena menyangkut urusan hati daan kelangsungan hidup seorang manusia, haha...

Padahal secara sekilas masalah percintaan itu hanya tentang dua insan yang menjalani suatu hubungan baik kearah yang lebih serius atau tidak tapi ternyata ada banyak sekali lika liku didalamnya yang hanya orang yang pernah menjalaninya yang dapat mengetahui persis bagaimana rasanya. 

Secara tidak langsung juga masalah percintaan ini mempengaruh bagaimana seseorang bersikap terhadap sesutu dan juga mempengaruhi keadaan psikologi seseorang yang dimana banyak mengatakn bahwa ada rasa debardebar di jantung eh tepatnya dihati yang tak tertahap selalu ingin bersamanya dan tak bisa jauh darinya, rasa ini membelenggu hingga tak tau harus berbuat apa saat bertemu dengannya dan hanya selalu ingin bersama dan saling memiliki hingga ada istilah cinta itu buta, hmmm jadi apakah benar cinta itu menyebabkan buta?

mari kita kupas tuntas kulit-kulit dari si cinta ini, benarkah cinta ini bisa bikin buta penikmatnya.

Pertama saya mau bahas dulu nih cinta itu apa sih sebenernya, baik secara pengertiannya umumnya kemudian lanjut pada pengertian secara spiritualnya.

Cinta secara umumnya menurut KBBI, artinya adalah suka sekali dan sangat identik mengenai perasaan kasih dan sayang. Tetapi biasanya hanya lebih terfokos pada perasaan menyukai lawan jenis dan juga menyayangi keluarga.

Sedang pengertian cinta secara spiritual adalah emosi dari ketertarikan yang kuat atau ketertarikan diri pribadi atau perasaan yang tercipta dalam diri akibat ada faktor yang membentuknya. Cinta ini adalah baik karena melebihi dari kadar kasih dan sayang kepada seluruh ciptaan yang Khaliq. Cinta ini secara spiritual pengertiannya sangat luas tidah hanya soal perasaan kepada lawan jenis tetapi mencakup perasaan yang ditimbulkan akibat melakukan sesuatu dan perasaan kepada semua makhluk dan memberikan keseimbangan dalam diri sendiri atas kada emosi sehingga semuanya menjadi penuh kasih dan sayang seperti sang Penciptanya.

Begitulah kiranya sedikit pengertian dari cinta itu sendiri, tapi memang kali ini yang kita bahas adalah cinta yang berhubungan dengan lawan jenis yang akan menyangkut keberlangsungan makhluk hidup dan menciptakan kedamaian dalam alam ini. Sekalipun hanya soal cinta terhadap lawan jenis tetap saja ternyata masih banyak yang pada akhirna kata cinta itu berubah menjadi perasaan kesal, benci dan berujung pada perpisahan, teruss apa yang bisa menyebabkan demikian itu bisa terjadi. Apakah takdir yang membuatnya demikian, lantas siapa yang patut disalahkan jika takdir yang melakukannya.hehe.. tolong jangan salah kaprah ya Sang Pencipta itu sangat baik tidak mungkin memisahkan seseorang dalam hubungan cinta yang sudah dibalut pernikahan yaitu ikatan suci yang pasti sangat halal dijalannya, jadi mari kita bahas siapa yang salah, apakah takdir atau memang manusianya yang salah pemahaman sehingga terjadi demikian dan akhirnya pasrah hingga meratapi nasib kenapa terjadi demikian.

Salah pilih pasangan , apa penyebabnya?

1. Ingin segera dapat pasangan atau tidak mau single (ketergantungan).

2. Pengalihan luka akibat gagal dihubungan sebelumnya atau ingin segera mengobati luka lama dengan mendapatkan pasangan baru. Bukan tanpa sebab ini dilakukan agar luka yang baru saja terjadi akibat putus cinta kemudian ditutupi atau ditimpali dengan perasaan cinta baru bersama pengganti cintanya yang lama hanya dua sebab yang akan muncul pada saat hubungan ini terjadi yaitu memang bahagia dengan pasangan barunya hanya saja tetap mengenang luka lama tersebut sehingga sedikit sedikit protektif dan khirnya menjadi larang melarang pasangan dan yang kedu adalah tidak bahagia dengan pasangan baru dan akhirnya menjalaninya dengan niat yang penting punya psngan buat balas dendam toh aku sudah punya penggantinya.

Jika pasangan seperti ini yang akan kamu jadikan pasangan hidup dari banyaknya orang yang pernah curhat ke saya karena memang saya membuka jasa curhat juga adalah mereka tidak bahagia dengan pasangan mereka karena ego pasangannya yang selalu merasa benar dan sedikit-sedikit mengungkit masa lalu membuat mereka kelelahan, walaupun pasangan ini bisa saja menjadi lebih baik dan bahagia lagi tapi btuh waktu dan proses yang panjang.

3. Desakan keluarga atau lingkungan, ini sering terjadi karena seringnya mendengar kata atau ucapan yang dilontarkan oleh pihak terdekat yaitu "Kapan Nikah". Padahal secara diri sendiri belum menginginkan untuk menikah masih banyak hal yang ingin dicapai. Biasanya akan terjadi perjodohan, jika memang cocok maka alhamdulillah, namun jika tidak akhirnya akan menimbulkan penolakan. Tapi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah ketika ada perjodohan namun karena pilihan orang tua itu pasti yang terbaik akhirnya sulit untuk menolak, lalu dijalani dan menemukan ketidakcocokan atau sifat yang berbeda ditengah pernikahan. Karena saya banyak menerima curhat tentang seorang laki-laki yang berubah sifatnya setelah menikah beberapa tahun, contohnya ada yang memukul, perkataan sangat kasar, main perempuan, dll. walaupun tidak semuanya laki-laki demikian tapi patut dipertanyakan lebih dulu dan dicari tau lebih awal tentang calon pasanganmu tersebut jika semua sudah jelas bolehlah di teruskan. Karena kebahagiaanmu tanggung jawabmu sendiri.

4. Tidak mengetahui tujuan memiliki pasangan yang sesuai dengan kebutuhannya. Karena kebanyakan zaman sekarang hanya memikirkan pasangan tentang keinginannya seperti kekayaan, ketampanan, dll. akhirnya niatnya karena hal tersebut dan akhirnya hanya mengenal materinya, kekayaannya bukan tabi'atnya, kelakuaannya dan karakternya serta ibadahnya. Hingga pada saat menikah jangan salahkan orang lain jika yang didapat ya hanya materinya bukan orangnya.

5. Asal ada pasangan atau asal ada yang mau. Kebanyakan yang demikian ini adalah orang-orng yang insecure dengan keadaan dirinya dan akhirnya memilih siapa yang ada dan mau saat itu. Padahal mungkin bukan yang sesuai dengan yang dia mau, hingga jika hubungan ini sampai dengan pernikahan kebanyakan pada saatnya orang ini bertemu dengan seseorang yang sesuai kemauannya ia akan jatuh cinta pada orang tersebut secara diam-diam.

Bisa juga, karena asal ada maka permasalahn yang muncul lagi adalah terus ya sudahlah dalam menjalani hubungan dengan alasan dalam diri hanya dia yang mau sama aku.

6. Kurangnya kasih sayang dimasa kecil baik dari keluarga atau lingkungan yang memperlakukannya seolah-olah menjadi orang yang tidak berharga walaupun secara kenyataannya tidak demikian, perlakuan keluarga yang memang berbeda-beda cara mendidik anak-anaknya ternyata sangat mempengaruhi perilaku anak tersebut dimasa depan termasuk dalam memilih pasangan karena pendidikan pertama dalam hidup anak adalah dari keluarga, coba saja perhatikan anak-anak yang lahir dikeluarga yang penuh kehangatan dan benar cara memperlakukan anaknya akan bergitu mudah bagi seorang anak dalam mengembangkan kepercayaan dirinya sehingga mudah juga baginya mendapatkana apa yang memang dia inginkan yaitu pasangan yang baik karena dirinya sendiri sudah dibekali kehangatan dan kasih sayang dari keluarganya sehingga dia tahu harus memperlakukan pasangannya secara hangat seperti apa yang keluarganya lakukan dengannya sehingga pasangannya pun juga bersikap demikian atas balasan perbuatannya. Sedangkan bedakan dengan anak-anak yang lahir dengan didikan oraang tua yang dingin dan tidak harmonis maka juga akan mempengaruhi cara mereka dalam menghadapi atau menyelesaikan masalah dengan pasangannya dan ada juga sebagian dari mereka ini yang minder serta merasa insecure dengan diri mereka karena mereka sendiri tidak pernah merasakan kasih sayang itu sehingga informasi tentang kasih sayang itu kosong didalam hidup mereka akhirnya mereka kebingungan menghadapi sikap pasangannya sendiri dan memilih diam atau pasrah saja untuk keadaan mereka. Mereka cenderung tidak bisa melakukan apa-apa atau merasa mereka yang paling benar juga. Sedangkn dalam lingkungan juga sama mereka yang sudah dari kecil diberikan atau diajarkan kehangatan keluarga cenderung lebih mudah bergaul daan tutur bahasanya juga penuh kasih sedangkan sebaliknya yang dari kecilnya sudah harus mandiri karena dinginnya keluarga atau tidak mempunyai keluarga cenderung lebih pendiam dan memendam serta tidak begitu mudah dalam pergaulannya.

Jika pasangan yang seperti ini menikah akibat kurangnya kasih sayang maka yang biasanya terjadi adalah ego yang tidak berkesudahan, merasa benar sendiri (keras kepala) akibat insecure diri, atau merasa pasrah saja tidak begitu membahagiakan pasangannya dan banyak memendam sendiri selain itu juga mereka tidak tau cara menghargai pasangannya sehingga dirinya tersakiti dan pasangannya tersakiti. Pasangan ini bisa bahagia dalam proses sabar yang panjang dan butuh pasangan yang memang benar-benar sabar dizaman yang seperti ini.

Semua yang saya sebutkan diatas hanya sebagai gambaran umum bukan sebagai penentu pengambil keputusan karena hidup soal belajar dan melihat dengan jelas apa yang dihadapan kita, apa yang dihadapkan dengan kita bukan dengan membaca tulisan atau menonton video akhirnya kejadiannya sama, hanya saja ini sebagai sebagian informasi yang dialami teman-teman yang lainnya di berbagai belahan dunia yang lainnya untuk kita lebih bijak dalam mengambil keputusan demi kebahagiaan diri kita. Karena kebahagiaan tidak datang dari orang lain melainkan dari diri kita sendiri.

Tapi ingat, kadang kita terlalu sibuk menyalahkan apa yang ada diluar sebagai contoh "mungking dia memang bukan yang terbaik bagiku makanya putus dan dijauhkan atau diceraikan" pernah tidak kita berpikir mungkinkah bahwa diri kitalah yang nyata-nya bukan yang terbaik buat dia, bukan berarti yang meninggalkan adalah selalu yang bersalah. 

Untuk pr0 dan k0ntraknya saya serahkan pada diri masing-masing individu.

Terimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Salah Pilih Pasangan, Mengapa dan Apa Penyebabnya? Yuk Cari Tahu Disini..."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel